Thursday, August 18, 2011

Dalih Burung Keenam


Seekor burung lain berkata pada Hudhud, “Kapan aku ingin menempuh Jalan itu setan menimbulkan rasa kesia-siaanku dan menghalangi aku mencari penunjuk jalan. Hatiku risau, karena aku tak berdaya melawannya. Bagaimana dapat aku menyelamatkan diriku dari Iblis dan menjadi bergairah karena anggur jiwa?”
Hudhud menjawab, “Selama anjing nafsu itu lari di mukamu, setan tak akan meninggalkanmu, tetapi akan menggunakan pikatan anjing itu untuk menyesatkanmu. Maka setiap keinginan nafsumu yang sia-sia pun menjadi setan, dan setiap setan yang ditimbulkannya akan menimbulkan seratus setan yang lain. Dunia ini bilik yang panas berkeringat atau penjara, kerajaan sang setan; jangan mengikatkan diri dengan kerajaan ini atau dengan penguasanya.

Keluhan Seorang Mubtadi1 atas Godaan Setan

Seorang muda yang bersikap masa bodoh pergi mendapatkan seorang syaikh yang sedang berpuasa hendak menyampaikan keluhan atas empat puluh godaan setan. Katanya, “Setan menjauhkan aku dari Jalan itu dan telah membuat agamaku menjadi tak berarti.” Syaikh itu berkata, “Anakanda sayang, sebelum kau datang padaku kulihat setan itu berkeliaran di seputarmu. Sebaliknya dari apa yang kau katakan itu, ia merasa risau dan bingung karena kau telah menyengsarakannya dan katanya padaku, ‘Seluruh dunia ini kerajaanku, tetapi aku tak berdaya terhadap orang muda itu yang menjadi lawan dunia.’ Katakan pada setan itu supaya berlalu, maka ia pun tak akan menggodamu lagi.”

Khoja dan Sufi

Seorang sufi mendengar seorang khoja2 mengucapkan doa ini, “O Tuhan, beri hamba rahmat, dan berkatilah usaha-usaha hamba,” lalu berkata pada khoja itu, “Janganlah mengharapkan rahmat bila kau tak mengenakan khirka seorang sufi. Kau telah menengadahkan mukamu ke langit dan pada keempat dinding emas.3 Kau dilayani sepuluh hamba laki-laki dan sepuluh hamba perempuan. Bagaimana rahmat Ilahi akan datang padamu dengan diam-diam? Hendaklah kau mawas diri dan tiliklah apakah kau layak mendapat berkat.
Karena kau berdoa demi milik dan kehormatanmu, rahmat itu akan menyembunyikan wajahnya. Berpalinglah dari semua itu, dan bebaskan dirimu, sebagaimana orang-orang yang telah mencapai kesempurnaan.”

No comments:

Post a Comment